Sebanyak empat belas orang jamaah haji tercatat mengalami psikosis atau gangguan jiwa saat melakukan ibadah haji di tanah suci Mekah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Taufik Tjahjadi mengatakan pihaknya sulit melakukan pencegahan karena tidak ada sumber informasi memberitahukan bahwa calon jamaah haji mengalami gangguan jiwa.
"Dalam pemeriksaan mereka ditanya riwayat penyakit, tidak ada yang mengaku pernah gila," kata Taufik saat memberikan keterangan persnya kantor Kemenkes Jakarta, Jumat (4/2/2011).
Taufik mengatakan ada peningkatan jamaah haji yang mengalami gangguan jiwa dari tahun ke tahun. Jamaah haji tersebut tidak sedikit yang menganut keyakinan tertentu membawa barang 'jimat' ke Arab Saudi.
"Dari tahun ke tahun ada, tidak ada tahun tanpa pisikosis, masalahnya ada yang menganut paham-paham tertentu artinya ada sesuatu ada barang yang di bawa," tambahnya.
Untuk pencegahaan pihaknya akan memperkuat pengawasan ditingkat Puskemas dengan melakukan berbagai tes yang dapat diketahui hasilnya secara cepat. Pihaknya saat ini tengah merancang rangkaian tes yang dapat mengantisipasi lolosnya jamaah haji yang mengalami gangguan jiwa.
"Ada semacam tes untuk mngetahui kesehatan kejiwaannya. Tes cepat bisa memberikan sedikit bahwa ini bisa diantipasi," katanya.
Pusat kesehatan haji kementrian haji RI mencatat total jamaah haji yang meninggal saat di Arab Saudi, Embarkasi dan Debarkasi sebanyak 442 jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar