JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) berencana meminta kuota haji 2011 sebanyak 300 ribu kepada Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi. Namun, Indonesia hanya berharap mendapatkan 238 ribu kuota. Dengan begitu ada kenaikan jumlah jamaah sebanyak 17 ribu kuota dari 2010 yang hanya 221 ribu.
’’Jamaah haji Indonesia yang mengantre ada yang 3 tahun, 4 tahun, bahkan 10 tahun. Secara berkelakar ke Duta Besar Arab Saudi minta 300 ribu kuota jamaah haji. Kalau kami minta 300 ribu masak 250 ribu tidak dikabulkan,’’ ujar Menteri Agama Suryadharma Ali usai pembukaan rakernas evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2010 di Jakarta, seperti dilansir Indopos (Grup JPNN), Jumat (28/1).
Menurut mantan menteri koperasi dan UKM tersebut, jika Indonesia diberikan kuota 238 ribu untuk musim haji 2011 terjadi kenaikan yang lumayan, angka tersebut sangat wajar dan standar. Karena, hitungan kuota itu, 1 per 1000 jumlah penduduk. Sementara berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk 237,6 juta dan dibulatkan 238 juta.’’Kalau dapat 238 ribu terjadi kenaikan yang lumayan. Bisa mengurangi yang mengantre dan waiting list. Kita tidak tahu dapatnya berapa. Mudah-mudahan dikabulkan,’’ papar Suryadarma.
Ketua Umum DPP PPP tersebut mengaku optimistis Indonesia bisa mendapatkan tambahan kuota. Sebab, dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Pada 2009 kuota yang diberikan 197 ribu, 2010 naik menjadi 221 ribu. ’’Kita berharap 2011 ini paling tidak 238 ribu dikabulkan. Februari atau Maret mendatang saya akan bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi. Kami ucapkan terima kasih pelayanan baik. Fasilitas baik. Pelayanan haji lancar. Sekaligus mengajukan tambahan kuota,’’ katanya.
Dengan bertambahkan kuota yang ditergetkan, kemungkinan besar terjadi kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Apalagi, pemerintah menargetkan jamaah di ring 1 sebanyak 80 persen. Penambahan ini tentunya menambah beban biaya perumahan yang harus disewa.’’2011 ini target Kemenag 80 persen. Naik dari 63 persen 2010. Tahun lalu sewa rumah yang ditetapkan 2850 real. Tapi harga ril di ring 1 lebih besar lagi, yaitu antara 3.000-3.500 real.
Tahun lalu yang diring 1 125 ribu. Kalau naik 80 persen jumlah jemaahnya maka mungkin bisa 200 ribu orang yang bakal disubsidi. Biaya yang dibutuhkan besar juga dibandingkan 2010. Kita lihat cukup tidak (dana optimalisasi). Kalau tidak kita akan naikan (BPIH),’’ jelasnya.
Mengenai jamaah nonkuota, lanjutnya, saat ini pemerintah sedang mencari cara efektif jamaah haji nonkuota tidak lolos di Imigrasi. Pelaksanaan haji yang ke luar negeri untuk haji ada aturan khusus, yaitu Undang Undang Nomor 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
’’Ditentukan siapa penyelenggara ibadah haji, pemerintah (menag). Logika kami oleh karenanya jamaah haji yang sudah dapat visa tapi dia tidak memiliki tanda-tanda khusus sebagai jamaah yang terdaftar maka seyogyanya Imigrasi melarang. Ini kita lagi bicarakan. Secara hukum pas atau tidak,’’ paparnya.
Ditanya wartawan soal evaluasi haji 2010, Suryadharma mengakui masih belum puas di beberapa sisi. Misalnya pemondokan di Madinah, target awal 100 persen di markaziyah (600 meter dari Masjidil Haram) hanya tercapai 92 persen. Juga dengan makanan. Ada 80 jamaah keracunan makanan.
Selain itu juga ada masalah penerbangan. Yang paling parah adalah saat kepulangan dari Arab Saudi. Pesawat ada yang delay sampai 27 jam. ’’Persoalan ini nanti kita bawa ke Menteri Haji Arab Saudi untuk dicarikan solusi. Mungkin gate (gerbang) di bandara diperbanyak,’’ urainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar