Senin, 16 April 2012
Ziarah ke Sumber Mata Air Zam-Zam
Ziarah ke Sumber Mata Air Istimewa
Sumur zam-zam terletak 40 hasta di sebelah timur Ka’bah. Sumur zam-zam ini juga terletak sejajar dengan Multazam. Bagi para jamaah haji, sumur zam-zam merupakan tempat favorit untuk dikunjungi. Hal ini disebabkan karena air zam-zam yang terpancar dari mata air sumur zam-zam memiliki banyak khasiat.
Sebutan-sebutan untuk air zam-zam
Khasiat dalam air zam-zam ini menyebabkan banyak nama yang disematkan pada air berkah tersebut. Berikut nama-nama dari air zam-zam.
Syabba’ah (yang mengenyangkan) – Hal ini disebabkan air zam-zam bisa membuat kenyang orang yang meminumnya.
Nafi’ah (yang berkhasiat) – Hal ini disebabkan air zam-zam memiliki banyak khasiat yang tak terhingga, termasuk menguatkan hati, menghilangkan rasa takut, dan memadamkan api kesedihan.
Afiyah (yang menyehatkan) – Hal ini disebabkan air zam-zam bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Maymunah (yang mengandung berkah) – Hal ini disebabkan orang yang meminumnya dengan berbagai niat menjadikan niat tersebut terlaksana.
Madhnunah (yang sangat di-inginkan) - Hal ini disebabkan dahulunya suku-suku Arab sangat berkeinginan untuk memilikinya dan tidak ingin membagikannya kepada suku lain.
Kafiyah (yang mencukupi) – Hal ini disebabkan kesegaran air zam-zam membuat orang yang meminumnya tidak membutuhkan air lain.
Mu’dzibah (yang tawar) – Hal ini disebabkan rasa tawar yang dimiliki air zam-zam.
Sifa’ saqam (obat segala penyakit) – Hal ini disebabkan air zam-zam bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Tha’am tha’m (yang mengenyangkan) – Hal ini disebabkan air zam-zam bisa membuat kenyang orang yang meminumnya.
Hazmah Jibril (galian Jibril) – Hal ini disebabkan awal keberadaannya dari malaikat Jibril yang memukul tanah di bawah kaki Ismail dengan tumitnya.
Keutamaan zam-zam
Rasulullah saw bersabda, “ Sebaik-baik air di muka bumi ini ialah air zam-zam.” (HR. Ahmad)
Rasulullah saw bersabda, “Air zam-zam itu berkhasiat sesuai dengan apa yang diniatkan.” (HR. Ibnu Majah dalam Kitab al-Manasik, Jilid II, hal. 1018)
Rasulullah saw bersabda, “Air zam-zam itu berkhasiat sesuai dengan apa yang diniatkan. Jika engkau meminumnya dengan niat meminta kesembuhan maka Allah akan menyembuhkanmu, dan jika engkau meminumnya dengan niat agar dahagamu hilang maka Allah akan menghilangkan dahagamu. Ia adalah galian Jibril dan siraman Allah kepada Ismail.” (HR. Al-Hakim dan ad-Daruquthni)
Rasulullah saw bertanya kepada Abu Dzarr al-Ghifari, “Sejak kapan engkau di sini?” Abu Dzarr menjawab, “Aku di sini semenjak 30 hari yang lalu?” Beliau bertanya, “Lalu siapa yang memberimu makan?” Abu Dzarr menjawab, “Aku tidak memakan apa-apa selain air zam-zam.” Beliau lalu bersabda, “Ia mengandung banyak berkah dan bisa menghilangkan rasa lapar.” (HR. Ahmad)
Hasil penelitian ilmiah tentang air zam-zam
Dalam sebuah seminar yang diadakan di negeri jiran, Malaysia, Masaru Emoto menjelaskan tentang rahasia kekuatan yang dimiliki oleh air. Masaru Emoto adalah seorang doktor dari Universitas Yokohama, Jepang, yang juga penulis buku The True Power of Water yang sangat laris.
Saat itu, Masaru Emoto menampilkan berbagai slide yang menunjukkan foto dari berbagai macam sampel air yang diambil dari berbagai sumber seperti mata air, sumur, telaga, danau, sungai, dan sebagainya. Hingga suatu saat Masaru Emoto bertanya pada para peserta seminar, “Molekul air apakah ini?”
Tampak dalam slide yang ditunjukkan sebuah foto molekul air yang berstruktur sangat indah, teratur, cantik bak berlian yang berkilauan, serta memancarkan lebih dari 12 warna jika dibekukan.
Di kala suasana senyap, seorang peserta menjawab bahwa kemungkinan molekul indah itu adalah molekul air zamzam. Saat ditanyakan alasannya, peserta tersebut menjawab karena air zam-zam merupakan air yang paling mulia di dunia.
Ternyata benar. Hasil penelitian Masaru Emoto terhadap air zamzam menunjukkan bahwa molekul air yang dijadikan sebagai oleh-oleh haji oleh jutaan jamaah haji itu memang paling cantik dan indah di antara air lainnya.
Secara umum, hasil penelitian Dr. Masaru Emoto itu menegaskan bahwa khasiat air mengikuti perlakuan yang diterimanya. Jika diucapkan hal-hal buruk terhadap air maka bentuk molekulnya menjadi rusak dan tak beraturan. Jika dikatakan ucapan yang baik serta doa maka akan terbentuk kristal molekul yang indah dan teratur.
Adab atau etika meminum air zam-zam
Nah, bagi jamaah haji yang sedang berziarah ke sumur zam-zam serta siapa pun yang hendak meminum air zam-zam, terdapat adab yang harus diperhatikan. Dr. Ablah Muhammad al-Kahlawi menuliskan dalam bukunya bahwa terdapat adab yang perlu diperhatikan saat meminum air zam-zam. Menurut Imam al-Fasi, orang yang meminum air zam-zam disunnahkan menghadap kiblat dan menyebut nama Allah swt. Selanjutnya mengambil napas tiga kali dan meminumnya hingga puas. Setelahnya membaca tahmid dan berdoa sebagaimana Ibnu Abbas saat meminumnya, “Ya Allah, berilah aku ilmu yang bermanfaat, rezeki yang melimpah, dan kesehatan dari segala penyakit.” Lalu berdoa dengan apa yang dikehendakinya.
Jangan lupa untuk memperhatikan adab lain dalam hal minum seperti tidak bernapas dalam bejana, minum tidak sambil berdiri, dan memegang gelas dengan tangan kanan. (RA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar